Abstrak
Sel menjalankan fungsi yang memukau menggunakan polimer supramolekuler (SP) yang terbentuk melalui perakitan mandiri prekursor biologis. Integrasi berbagai macam SP sintetis dengan sel hidup akan menawarkan cara yang ampuh untuk membentuk kembali fungsi seluler dan menjembatani kesenjangan antara bahan sintetis dan ranah biologis, namun tetap menjadi tantangan karena kurangnya sistem SP abiotik yang kuat yang dapat dipicu untuk merakit sendiri di dalam sel. Di sini, kami melaporkan bagaimana SP abiotik sepenuhnya dapat disintesis di dalam sel hidup melalui strategi perakitan mandiri yang responsif terhadap organokatalisis, dan bagaimana SP yang dihasilkan secara in situ mampu mengganggu fungsi seluler. Penggabungan organokatalis nukleofilik (CAT) ke dalam sel hidup mempercepat konversi intraseluler hidrazida (H) dan prekursor turunan aldehida (A) menjadi monomer berbasis hidrazon (HA3) yang secara lokal merakit sendiri menjadi SP. Menariknya, SP yang dihasilkan secara in situ memiliki efek yang dapat diabaikan pada viabilitas dan proliferasi sel tetapi secara signifikan menghambat migrasi sel. Lebih jauh, keberadaan SP diketahui menghambat difusi intraseluler dan mengubah organisasi sitoskeleton aktin, yang keduanya diduga bertanggung jawab atas migrasi seluler yang terhambat. Dengan mempertimbangkan rentang SP sintetis yang sangat luas, fungsionalitas seluler non-alami yang luar biasa dapat diperoleh dengan mensintesis SP secara in situ.
Tinggalkan Balasan