Pengembangan dan Validasi Metode HPLC-MS/MS untuk Penentuan Senyawa 13b dalam Plasma Tikus dan Aplikasinya pada Studi Farmakokinetik

Pengembangan dan Validasi Metode HPLC

Pendanaan: Pekerjaan ini didukung oleh Program Sains dan Teknologi Shenzhen (Nomor Hibah KQTD20190929174023858), Proyek Tim Riset dan Inovasi Lokal Program Bakat Guangdong Pearl River (Nomor Hibah 2017BT01Y093), Yayasan Riset Dasar dan Terapan Guangdong (Nomor Hibah SL2022A04J01943), Proyek Inovasi Sains dan Teknologi Administrasi Produk Medis Guangdong (Nomor Hibah 2023ZDZ06), dan Yayasan Sains Alam Tiongkok (Nomor Hibah U23A20535, 82025034, 82274001, 82304457, dan 82304603).

ABSTRAK

Senyawa 13b, turunan antrakuinon yang baru diidentifikasi, telah menunjukkan kemanjuran yang kuat terhadap virus Zika. Untuk mengeksplorasi bioavailabilitas dan sifat farmakokinetik senyawa 13b, metode HPLC-MS/MS yang kuat dan sensitif telah ditetapkan dan diverifikasi untuk menentukan konsentrasi plasmanya pada tikus. Persiapan sampel melibatkan presipitasi protein menggunakan asetonitril dengan testosteron sebagai standar internal. Kolom Phenomenex Kinetex XB-C18 (2,1 × 100 mm, 2,6 μm) digunakan untuk pemisahan sampel dengan elusi gradien. Fase mobil, yang terdiri dari air dan asetonitril, disalurkan pada laju alir 1 mL/menit. Pendekatan mode pemantauan reaksi berganda (MRM) digunakan untuk mendeteksi senyawa 13b dan testosteron, yang dicirikan oleh transisi ionisasi masing-masing: m/z 410,2 → 91,1 dan m/z 289,2 → 109,2. Metode ini menunjukkan linearitas yang unggul dalam sampel plasma tikus, berkisar antara 2 hingga 400 ng/mL, dan memenuhi semua pedoman FDA untuk validasi metode bioanalisis. Sifat farmakokinetik dihitung dengan pendekatan nonkompartemen setelah pemberian senyawa 13b pada 14 mg/kg pada tikus, dan bioavailabilitas oral absolut ditemukan sebesar 15,45%. Oleh karena itu, metode HPLC-MS/MS yang sangat sensitif dan cepat untuk mengukur konsentrasi plasma senyawa 13b pada tikus telah berhasil dikembangkan, divalidasi secara ketat, dan kemudian digunakan dalam studi bioavailabilitas dan farmakokinetik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *