ABSTRAK
Di sini, kami mensintesis kemosensor berbasis timah (IV) (5,10,15-tris(4-sianofenil)korolato)timah(IV)-klorida (Sn1) dan (5,10,15-tris(metil-5-formil-2-metoksibenzoat)korolato)timah(IV)-klorida (Sn2) dan mengkarakterisasinya secara menyeluruh dengan berbagai teknik spektroskopi. Reseptor ini, Sn1 dan Sn2, menunjukkan respons kolorimetri dan fluorogenik selektif terhadap anion fluorida (F − ) dan sianida (CN − ). Penambahan analit ini secara signifikan meningkatkan intensitas fluoresensi. Sn1 menunjukkan batas deteksi (LOD) sebesar 1,65 μM untuk ion F − dan 1,7 μM untuk ion CN − , sementara Sn2 memiliki LOD sebesar 4,8 μM untuk deteksi F − menggunakan metode fluorometrik. Konstanta asosiasi dihitung sebesar 2,42 × 10 4 dan 1,45 × 10 4 untuk kompleksasi Sn1 dengan F − dan CN − dan 1,21 × 10 4 untuk Sn2 dengan F − . Konstanta pengikatan yang lebih besar dan LOD yang lebih rendah dari Sn1 dan Sn2 menunjukkan kemampuan untuk merasakan bahkan jejak analit target. Kemampuan penginderaan Sn1 dan Sn2 dievaluasi secara komprehensif melalui studi optik, elektrokimia, dan teoritis. Plot Benesi–Hildebrand dan Job menunjukkan interaksi pengikatan 1:1 antara Sn1/Sn2 dan anion masing-masing. Spektrum massa ESI dari kompleks reseptor Sn + anion mengungkapkan bahwa mekanisme penginderaan melibatkan pertukaran atom Cl aksial dengan anion yang masuk. Selain itu, analisis waktu nyata juga dilakukan untuk mendeteksi ion F − yang ada dalam pasta gigi dan analisis RGB untuk menggambarkan penerapan reseptor timah (IV) untuk aplikasi waktu nyata.
Pengaruh Substituen Meso dalam Korol Timah (IV) terhadap Sensasi Kimia: Penginderaan Kolorometrik/Fluorimetri yang Sangat Selektif terhadap Ion F − dan CN − serta Penerapan Praktisnya

Tinggalkan Balasan