Pendanaan: Penulis tidak menerima pendanaan khusus untuk pekerjaan ini.
ABSTRAK
Meskipun sudah ada sejak lama, simpul yang digunakan dalam operasi modern sering kali lebih bergantung pada tradisi daripada bukti ilmiah yang kuat. Meskipun berbagai konfigurasi simpul, seperti simpul persegi dan simpul bedah adalah hal yang umum, efektivitas dan kekuatannya belum diselidiki secara menyeluruh hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan ini dengan menganalisis sifat struktural dan mekanis dari tiga bahan jahitan umum (Monocryl, Maxon, dan Prolene) yang diikat dalam dua konfigurasi simpul (simpul persegi dan simpul bedah). Interferometer Mach-Zehnder, bersama dengan perangkat gambar mekanis, digunakan untuk mengukur birefringensi dalam berbagai konfigurasi simpul di bawah berbagai tingkat tekanan dengan melacak interaksi cahaya dengan setiap simpul. Hal ini memberikan wawasan berharga tentang struktur dan kekakuan simpul. Sifat struktural dan optik bahan jahitan pada dua konfigurasi simpul dihitung. Sifat mekanis, seperti modulus Young (E), dan persentase kehilangan mekanis karena konfigurasi simpul yang berbeda juga dihitung. Parameter struktur radial dan struktur di sepanjang berbagai jahitan diselidiki dengan mengukur indeks bias 3D pada berbagai konfigurasi simpul. Hasilnya menunjukkan fakta bahwa benang jahit Monocryl dan Maxon lebih kaku daripada benang jahit Prolene. Hal ini menegaskan bahwa komposisi bahan benang jahit berperan dalam kekakuan dan karakteristik penanganannya.
Tinggalkan Balasan