Amerika Sendirian

Amerika Sendirian

Dari Angry Staffer di Bluesky mengenai pertemuan Trump/Vance/Zelenskyy:

Sifat publik dari kehancuran ini memperbesar rasa malu. Tidak seperti ketegangan di Ruang Oval sebelumnya — seperti omelan pribadi Nixon atau skandal rahasia Clinton — bentrokan ini terjadi secara langsung di depan kamera, menangkap setiap suara yang meninggi dan jari yang menunjuk.

Dunia menyaksikan Trump menyela upaya Zelensky untuk membahas perjanjian Rusia yang dilanggar, mengabaikannya dengan, “Anda sudah banyak bicara,” dan Vance menimpali, “Apakah Anda sudah mengucapkan terima kasih sekali?”

Pemandangannya sangat buruk: pemerintahan AS mempermalukan sekutu yang berjuang demi bertahan hidup, sementara duta besar Ukraina duduk dengan kepala di tangannya.

Ini bukanlah transkrip yang bocor atau rumor yang dibungkam; ini adalah tontonan global, yang mencap AS sebagai negara yang impulsif dan tidak bersikap negarawan.

Secara historis, kejadian memalukan di Ruang Oval — seperti sindiran Reagan tentang “pengeboman Rusia” atau usapan canggung Bush terhadap Merkel — tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kejadian itu. Semua itu adalah kesalahan yang cepat berlalu dan tidak disengaja. Kejadian ini disengaja dan berkelanjutan, serangan bertubi-tubi terhadap tamu yang merusak otoritas moral Amerika.

Zelenskyy datang untuk meminta jaminan keamanan dan kesepakatan mineral, bukan ceramah tentang rasa terima kasih. Sebaliknya, Trump dan Vance mengubah apa yang seharusnya menjadi perdamaian menjadi pentungan, membatalkan konferensi pers bersama dan secara efektif menendangnya keluar dari Gedung Putih.

Pesan kepada sekutu kita mengerikan: dukungan AS datang dengan ujian loyalitas, yang dilaksanakan secara terbuka dan bersifat menghukum.

America First tak terelakkan bergeser ke arah America Alone. Kita melihat ini tadi malam, saat para pemimpin dunia mendukung Zelenskyy, dengan tokoh-tokoh seperti Ed Davey dari Inggris menyebutnya sebagai “premanisme.”

Amerika Sendirian. Itu benar-benar merangkum kebijakan luar negeri Amerika saat ini. Trump sedang membentuk kembali Amerika Serikat sesuai citranya sendiri — fanatik, konfrontatif, tidak menentu, reaksioner, serakah, suka berperang, pendendam, picik, tidak punya teman, otoriter — dan dia tidak akan puas sampai AS menjadi sepi dan terisolasi seperti dirinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *