ABSTRAK
Cimicifuga Rhizoma, ramuan obat tradisional Tiongkok untuk mengobati sakit gigi, sariawan, dan campak, juga digunakan sebagai suplemen makanan untuk manajemen menopause dan osteoporosis. Variabilitas terapeutiknya bergantung pada beragam metode pemrosesan, namun penilaian kualitas sistematis masih sulit dipahami. Di sini, sembilan produk Cimicifuga yang diolah disiapkan mengikuti protokol farmakope dan klasik. Sidik jari kromatografi cair kinerja ultra tinggi (UPLC) yang terintegrasi dengan peta panas berkelompok hierarki kemometrik multivariat (HCH), analisis komponen utama (PCA), dan analisis diskriminan kuadrat parsial ortogonal (OPLS-DA) mengungkapkan tiga kelompok yang berbeda. Proyeksi kepentingan variabel (VIP > 1) mengidentifikasi asam kafeat, asam ferulat, dan asam isoferulat sebagai penanda utama. Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa suhu dan durasi pemanasan sangat memengaruhi asam fenolik ini: pengukusan meningkatkan ketiganya secara signifikan, dengan kandungan asam kafeat, asam ferulat, dan asam isoferulat masing-masing meningkat sebesar 1,71, 1,27, dan 1,02 kali lipat, sedangkan karbonisasi secara selektif meningkatkan asam isoferulat sebesar 3,03 kali lipat. Pendekatan berbasis kemometrik ini menetapkan kerangka kerja yang disederhanakan namun kuat untuk evaluasi kualitas, yang menghubungkan parameter pemrosesan (misalnya, kondisi termal) dengan profil kimia. Dengan menjembatani pengetahuan pemrosesan tradisional dengan ketelitian analitis modern, penelitian ini memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk menstandardisasi turunan Cimicifuga Rhizoma dalam konteks klinis dan industri.
Studi Evaluasi Mutu Olahan Rimpang Cimicifuga Berdasarkan Sidik Jari UPLC dan Kemometrika

Tinggalkan Balasan