ABSTRAK
Studi ini secara sistematis menyelidiki perilaku adsorpsi natrium oleat (NaOL) pada permukaan brucite, diaspore, dan limonit, serta pengaruhnya terhadap pemulihan flotasi mineral. Melalui eksperimen flotasi mineral tunggal, perbedaan konsentrasi NaOL pada pemulihan flotasi tiga mineral terungkap: Pada dosis NaOL 50 mg/L, pemulihan flotasi brucite, diaspore, dan limonit tertinggi masing-masing adalah 62,90%, 42,50%, dan 49,13%. Selain itu, karakteristik adsorpsi NaOL pada antarmuka mineral dijelaskan dengan menggabungkan analisis spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR), spektroskopi Energy-Dispersive X-Ray (EDS), mikroskopi gaya atom (AFM), dan analisis teoritis Extended Derjaguin–Landau–Verwey–Overbeek (EDLVO). Hasil FTIR menunjukkan bahwa kekuatan adsorpsi NaOL pada permukaan brucite lebih kuat daripada diaspore dan limonit. Hasil uji EDS menunjukkan bahwa setelah natrium oleat diadsorpsi pada brucite, diaspore, dan limonit, kandungan unsur karakteristik pada permukaan mineral menurun, sedangkan kandungan C dan O meningkat secara signifikan. Pencitraan AFM selanjutnya mengungkapkan peningkatan yang signifikan pada kekasaran rata-rata NaOL pada permukaan brucite, diaspore, dan limonit. Perhitungan teoritis EDLVO menunjukkan bahwa NaOL mengubah energi interaksi hidrofobik dan energi interaksi total ketiga mineral dari positif menjadi negatif, yang menunjukkan bahwa NaOL sangat meningkatkan energi interaksi hidrofobik antara ketiga partikel mineral dan gelembung. Penelitian ini meletakkan dasar teoritis untuk studi karakteristik adsorpsi dan mekanisme kolektor pada permukaan mineral hidroksida.
Karakteristik Adsorpsi Natrium Oleat pada Permukaan Mineral Hidroksida

Tinggalkan Balasan